Laailahaillallah Muhammad Rasulullah Amirul Mukminin Waliyullah

Pangkal agama ialah makrifat tentang Dia, kesempurnaan makrifat (pengetahuan) tentang Dia ialah membenarkan-Nya, kesempurnaan pembenaran-Nya ialah mempercayai Keesaan-Nya, kesempurnaan iman akan Keesaan-Nya ialah memandang Dia Suci, dan kesempurnaan Kesucian-Nya ialah menolak sifat-sifat-Nya, karena setiap sifat merupakan bukti bahwa (sifat) itu berbeda dengan apa yang kepadanya hal itu disifatkan, dan setiap sesuatu yang kepadanya sesuatu disifatkan berbeda dengan sifat itu. Maka barangsiapa melekatkan suatu sifat kepada Allah (berarti) ia mengakui keserupaan-Nya, dan barangsiapa mengakui keserupaan-Nya maka ia memandang-Nya dua, dan barangsiapa memandang-Nya dua, mengakui bagian-bagian bagi-Nya, dan barangsiapa mengakui bagian-bagian bagi-Nya (berarti) tidak mengenal-Nya, dan barangsiapa tidak mengenal-Nya maka ia menunjuk-Nya, dan barangsiapa menunjuk-Nya (berarti) ia mengakui batas-batas bagi-Nya, dan barangsiapa mengakui batas-batas bagi-Nya (berarti) ia mengatakan jumlah-Nya.

Powered By Blogger

Kilauan Nur


Tentang keluarga (āl) Nabi, Amirul Mukminin mengatakan bahwa tidak ada orang di dunia ini yang setaraf dengan mereka, tak ada pula orang yang dapat dianggap sama dengan mereka dalam kemuliaan, karena dunia ini penuh dibebani tanggung jawab mereka dan hanya mampu mendapatkan rahmat abadi melalui bimbingan mereka. Mereka adalah batu penjuru dan fondasi agama serta pemelihara kehidupannya dan kelanjutannya. Mereka adalah tiang-tiang pengetahuan dan keimanan yang demikian kuat sehingga dapat menyingkirkan arus dahsyat keraguan dan kecurigaan. Mereka begitu menengah di antara jalan berlebihan dan keterbelakangan sehingga barangsiapa pergi mendahului harus kembali, dan yang tertinggal di belakang harus melangkah maju ke jalan tengah itu, supaya tetap berada di jalan Islam. Mereka mempunyai semua keutamaan yang memberikan keunggulan dalam hak kewalian dan imamah, dan tiada orang lain dalam ummah yang mempunyai hak sebagai pelindung dan wali. Itulah sebabnya Nabi me-maklumkan mereka sebagai para wali dan pelanjutnya.
Tentang wasiat dan kewalian, pensyarah ibn Abil Hadid Al-Mu'tazili menulis bahwa tidak mungkin ada keraguan tentang kekhalifahan Amirul Mukminin, tetapi kewalian tak dapat mencakup kekhalifahan dalam pemerintahan, walaupun mazhab Syi'ah menafsirkannya demikian. Kewalian itu bermakna kewalian dalam pengetahuan. Sekarang, sekiranya menurut dia kewalian diartikan kewalian dalam pengetahuan sekalipun, nampaknya ia tidak berhasil dalam mencapai tujuannya, karena sekalipun dengan penafsiarannya itu, hak untuk menggantikan Nabi tidak berpindah pada seseorang mana pun lainnya. Bilamana disepakati bahwa penge­tahuan adalah syarat yang paling hakiki bagi kekhalifahan, karena fungsi ter-penting dari khalifah Nabi ialah pelaksanaan keadilan, penyelesaian masalah hukum-hukum agama, menjelaskan hal-hal yang rumit, dan melaksanakan hukum-hukum agama. Apabila tugas-tugas ini dilepaskan dari khalifah Nabi maka ke-dudukannya akan merosot menjadi pemerintahan duniawi. la tak dapat dipandang sebagai pusat wewenang keagamaan. Oleh karena itu kita harus memisahkan wewenang pemerintahan dari kekhalifahan Nabi, atau menerima kewalian penge­tahuan Nabi untuk kesesuaian dengan kedudukan itu.
Interpretasi Ibn Abil Hadid dapat diterima, apabila Amirul Mukminin hanya mengucapkan kalimat ini saja. Tetapi, mengingat bahwa hal itu diucapkan segera setelah pengakuan terhadap Ali sebagai Khalifah, dan baru sesudah itu ada kalimat "hak itu telah kembali kepada pemiliknya", penafsirannya ini nampak tak beralasan. Malah, wasiat Nabi itu tak dapat berarti wasiat apa pun selain ke­khalifahan, dan kewalian bukan berarti kewalian dalam harta atau pengetahuan, karena bukan tempatnya untuk menyebutnya di sini. Kewalian itu harus berarti kewalian dalam hak kepemimpinan yang datangnya dari Allah; bukan sekadar atas dasar kekeluargaan tetapi atas dasar sifat-sifat kesempurnaan.

DOA KESELAMATAN

اَللّهُمَّ ارْزُقْناَ تَوْفِيْقَ اَلطَّاعَةِ وَبُعْدَ الْمَعْصِيَّةِ وِصِدْقَ الْنِيَّةِ وَعِرْفَانَ الْحُرْمَةِ وَاكْرِمْناَ بِالْهُدَىْ وَالإسْتِقَامَةِ وِسَدِّدْ أَلْسِتَناَ بِالصَّوَابِ وَاْلحِكْمِةِ وَامْلأْ قُلُوْبَناَ بِالْعِلْمِ وَالْمَعْرِفَةِ وَطَهِّرْ بُطُوْنَناَ منَ الْحَرَاْمِ وَالْشُّبْهَةِ وَاكْفُفْ أَيْدِيَناَ عَنِ الْظُّلْمِ وَالْسِّرْقَةِ وَاغْضُضْ أَبْصَآرَناَ عَنِ اْلفُجُوْرِ وَالْخِياَنَةِ وِاسْدُدْ أَسْمَآعَناَ عَنِ الَّلغْوِ وَاْلغِيْبَةِ وَتَفَضَّلْ عَلَى عُلَمَآئِنَا بِالزُّهْدِ وَالنَّصِيْحَةِ وِعَلَى الْمُتَعَلِّمِيْنَ بِالْجُهْدِ وَالرَّغْبَةِ وَعَلَى الْمُسْتَمِعِيْنَ بِالإِتِّباَعِ وَالْمَوْعِظَةِ وَعَلَى مَرْضَى الْمُسْلِمِيْنَ بِالشِّفَآءِ وَالرَّحَةِ وَعَلَى مَوْتاَهُمْ بِالرَّافَةِ وَالرَّحْمَةِ وَعَلَى مَشاَيِخِناَ بِالوِقَارِ وَالسِّكيْنَةِ وَعَلَى الشَّباَبِ بِالإناَبَةِ وَالتَّوْبَةِ وَعَلَى النِسَآءِ بِالحَيآءِ وَالعِفَّةِ وَعَلى الأَغنيِاءِ بِالتَوَاضُعِ وَالسَّعَةِ وَعَلَى الفُقَرَآءِ بِالصَبْرِ وَالقَناَعَةِ وَعَلَى الغُزَاةِ بِالنَصْرِ واَلغَلبَة وَعَلى الأُسرَآءِ بِالخَلاَصِ وَالرَّاحَة وَعَلَى الأُمَرَآء بِالعَدْلِ وَالشَفَقَة وَعَلَى الرَعِيَّةِ بِالإِنْصَافِ وَحُسْنُ الِسيْرَةِ وَبَارِكْ لِلْحُجَّاجِ وَالزُّوَارِ فِيْ الزاَّدِ وَالنفَقَةِ وَاقْضَ مَآ أَوْجَبَتْ عَلَيْهِمْ مِنَ الحَجِّ وَالعُمْرَةِ بِفَضْلِكَ وَ رَحمتكَ يآأَرحَمَ الرَّحمين وَ صَلَّى الله عَلَى سيّدنَا مُحَمَّد وَعَلَى آله الطَآهرين وَ صَحْبِهِ الأَخيَار وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ العَآلمِيْن.



Ya Allah, karuniakan pada kami kemudahan untuk taat, menjauhi maksiat,ketulusan niat, dan mengetahui kemuliaan.. Muliakan kami dg hidayah dan istiqomah.. Luruskan lidah kami dg kebenaran dan hikmah.. Penuhi hati kami dg ilmu dan makrifat.. Bersihkanlah perut kami dari haram dan syubhat, Tahanlah tangan kami dari kezaliman dan pencurian.. Tundukkanlah pandangan kami dari kemaksiatan dan penghianatan.. Palingkanlah pendengaran kami dari ucapan yg sia-sia dan umpatan.. Karuniakanlah kepada ulama kami kezuhudan dan nasihat.. Pada para pelajar kesungguhan dan semangat.. Pada para pendengar kepatuhan dan kesadaran.. Pada kaum muslimin yg sakit,kesembuhan dan ketenangan.. Pada kaum muslimin yg meninggal,kasih sayang dan rahmat.. Pada orang-orang tua kami kehormatan dan ketentraman.. Pada para pemuda kembali (pada jalan Allah) dan taubah.. Pada para wanita rasa malu dan kesucian.. Pada orang-orang kaya rendah hati dan kemurahan.. Pada para pejuang kemengangan dan penaklukan.. Pada para tawanan kebebasan dan ketenangan.. Pada para pemimpin keadilan dan rasa sayang.. Pada seluruh rakyat kejujuran dan kebaikan akhlak.. Berkatilah pada jemaah haji dan para penziarah dalam bekal dan nafkah.. Sempurnakanlah haji dan umrah yang Engkau tetapkan bagi mereka.. dengan karunia dan rahmat-Mu. Wahai Yang Paling Pengasih dari semua yg mengasihi.