Laailahaillallah Muhammad Rasulullah Amirul Mukminin Waliyullah

Pangkal agama ialah makrifat tentang Dia, kesempurnaan makrifat (pengetahuan) tentang Dia ialah membenarkan-Nya, kesempurnaan pembenaran-Nya ialah mempercayai Keesaan-Nya, kesempurnaan iman akan Keesaan-Nya ialah memandang Dia Suci, dan kesempurnaan Kesucian-Nya ialah menolak sifat-sifat-Nya, karena setiap sifat merupakan bukti bahwa (sifat) itu berbeda dengan apa yang kepadanya hal itu disifatkan, dan setiap sesuatu yang kepadanya sesuatu disifatkan berbeda dengan sifat itu. Maka barangsiapa melekatkan suatu sifat kepada Allah (berarti) ia mengakui keserupaan-Nya, dan barangsiapa mengakui keserupaan-Nya maka ia memandang-Nya dua, dan barangsiapa memandang-Nya dua, mengakui bagian-bagian bagi-Nya, dan barangsiapa mengakui bagian-bagian bagi-Nya (berarti) tidak mengenal-Nya, dan barangsiapa tidak mengenal-Nya maka ia menunjuk-Nya, dan barangsiapa menunjuk-Nya (berarti) ia mengakui batas-batas bagi-Nya, dan barangsiapa mengakui batas-batas bagi-Nya (berarti) ia mengatakan jumlah-Nya.

Powered By Blogger

Ayahanda Nabi SAWW diracun?




Masalah keinginan orang Yahudi membunuh Rasulullah Saw telah direncanakan sejak lama. Usaha itu dilakukan bahkan ketika beliau masih berada dalam sulbi ayahnya, Abdullah dan saat berada dalam perut ibunya, Aminah. Setelah beliau lahir, usaha membunuh beliau semakin menjadi-jadi.

Para dukun dan rabi Yahudi berusaha keras membunuh Abdullah, ayah Nabi Muhammad Saw. Salah satu tokoh mereka mengatakan, “Siapkan makanan yang telah diberi racun yang sangat mematikan dan kemudian makanan itu berikan kepada Abdul Mutthalib.” Orang-orang Yahudi melakukan hal itu lewat para perempuan yang menutup wajahnya dengan kain. Setelah makanan tersebut selesai dibuat, mereka membawanya kepada Abdul Mutthalib.

Ketika sampai di rumah Abdul Mutthalib, isterinya keluar dan menyambut mereka. Mereka berkata, “Kami masih keturunan Abdi Manaf dan itu berarti masih famili jauh kalian.” Mereka lantas memberikan makanan tersebut sebagai hadiah. Setelah mereka pergi, Abdul Mutthalib berkata kepada keluarganya, “Kemarilah keluargaku, kita menyantap bersama apa yang dibawakan oleh famili jauh kita.” Namun, saat mereka hendak memakan hidangan yang dibawa itu, terdengar suara dari makanan tersebut, “Kalian jangan memakan aku, karena aku telah diracuni oleh mereka.”

Keluarga Abdul Mutthalib tidak jadi makan dan kemudian berusaha mencari tahu siapa para perempuan yang menghadiahi mereka hidangan itu. Namun selidik punya selidik mereka tidak berhasil mengetahui identitas mereka. Ini adalah salah satu tanda-tanda kenabian Rasulullah sebelum lahir.

Tidak berhasil, kembali sekelompok rahib Yahudi dengan memakai pakaian pedagang Syam memasuki kota Mekah. Mereka sengaja datang ke sana untuk membunuh Abdullah, ayah Rasulullah Saw. Sejak awal mereka telah mempersiapkan pedang yang telah di olesi racun. Mereka dengan sabar menanti kesempatan untuk melaksanakan rencana yang telah dibuat jauh-jauh hari.
Suatu hari, Abdullah bin Abdul Mutthalib keluar dari kota Mekkah untuk berburu. Orang-orang Yahudi melihat ini sebagai sebuah kesempatan bagus untuk membunuh Abdullah. Di suatu tempat mereka mengepung dan hendak membunuhnya. Namun lagi-lagi usaha mereka gagal, karena tiba-tiba ada sekelompok Bani Hasyim yang kembali dari perjalanan melalui tempat tersebut. Dan untuk kesekian kalinya Abdullah berhasil selamat dari niat busuk orang-orang Yahudi. Sempat terjadi bentrok antara orang-orang Yahudi dan Bani Hasyim yang berujung pada sejumlah pendeta Yahudi tewas dan sebagian lainnya ditawan dan dibawa kembali ke Madinah.
Abdullah, ayah Rasulullah Saw meninggal secara misterius. Sebagian ada yang meriwayatkan beliau meninggal pada umur 17 tahun sementara lainnya menyebutkan 25 tahun.

Kazruni dalam bukunya al-Muntaqi menulis:

“Abdullah Mutthalib lahir tepat 24 tahun sejak masa pemerintahan Anushirvan, Raja Kisra. Ketika berumur 17 tahun, beliau menikah dengan Aminah. Ketika Aminah hamil Rasulullah Saw, Abdullah meninggal dunia di Madinah. Semua orang menuduh penyebab kematian Abdullah adalah orang-orang Yahudi. Mereka meracuni Abdullah. Karena ketika di Mekkah mereka berkali-kali berusaha membunuh Abdullah namun tidak sempat karena ada kendala. Bagaimana bila Abdullah ke Madinah yang di sana hidup banyak orang Yahudi?
Tentunya, tujuan asli adalah Rasulullah Saw, namun ayahnya, Abdullah yang menjadi korban.

Sumber: Allamah Majlisi, Bihar al-Anwar, cetakan baru, jilid 49 dan 15.

DOA KESELAMATAN

اَللّهُمَّ ارْزُقْناَ تَوْفِيْقَ اَلطَّاعَةِ وَبُعْدَ الْمَعْصِيَّةِ وِصِدْقَ الْنِيَّةِ وَعِرْفَانَ الْحُرْمَةِ وَاكْرِمْناَ بِالْهُدَىْ وَالإسْتِقَامَةِ وِسَدِّدْ أَلْسِتَناَ بِالصَّوَابِ وَاْلحِكْمِةِ وَامْلأْ قُلُوْبَناَ بِالْعِلْمِ وَالْمَعْرِفَةِ وَطَهِّرْ بُطُوْنَناَ منَ الْحَرَاْمِ وَالْشُّبْهَةِ وَاكْفُفْ أَيْدِيَناَ عَنِ الْظُّلْمِ وَالْسِّرْقَةِ وَاغْضُضْ أَبْصَآرَناَ عَنِ اْلفُجُوْرِ وَالْخِياَنَةِ وِاسْدُدْ أَسْمَآعَناَ عَنِ الَّلغْوِ وَاْلغِيْبَةِ وَتَفَضَّلْ عَلَى عُلَمَآئِنَا بِالزُّهْدِ وَالنَّصِيْحَةِ وِعَلَى الْمُتَعَلِّمِيْنَ بِالْجُهْدِ وَالرَّغْبَةِ وَعَلَى الْمُسْتَمِعِيْنَ بِالإِتِّباَعِ وَالْمَوْعِظَةِ وَعَلَى مَرْضَى الْمُسْلِمِيْنَ بِالشِّفَآءِ وَالرَّحَةِ وَعَلَى مَوْتاَهُمْ بِالرَّافَةِ وَالرَّحْمَةِ وَعَلَى مَشاَيِخِناَ بِالوِقَارِ وَالسِّكيْنَةِ وَعَلَى الشَّباَبِ بِالإناَبَةِ وَالتَّوْبَةِ وَعَلَى النِسَآءِ بِالحَيآءِ وَالعِفَّةِ وَعَلى الأَغنيِاءِ بِالتَوَاضُعِ وَالسَّعَةِ وَعَلَى الفُقَرَآءِ بِالصَبْرِ وَالقَناَعَةِ وَعَلَى الغُزَاةِ بِالنَصْرِ واَلغَلبَة وَعَلى الأُسرَآءِ بِالخَلاَصِ وَالرَّاحَة وَعَلَى الأُمَرَآء بِالعَدْلِ وَالشَفَقَة وَعَلَى الرَعِيَّةِ بِالإِنْصَافِ وَحُسْنُ الِسيْرَةِ وَبَارِكْ لِلْحُجَّاجِ وَالزُّوَارِ فِيْ الزاَّدِ وَالنفَقَةِ وَاقْضَ مَآ أَوْجَبَتْ عَلَيْهِمْ مِنَ الحَجِّ وَالعُمْرَةِ بِفَضْلِكَ وَ رَحمتكَ يآأَرحَمَ الرَّحمين وَ صَلَّى الله عَلَى سيّدنَا مُحَمَّد وَعَلَى آله الطَآهرين وَ صَحْبِهِ الأَخيَار وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ العَآلمِيْن.



Ya Allah, karuniakan pada kami kemudahan untuk taat, menjauhi maksiat,ketulusan niat, dan mengetahui kemuliaan.. Muliakan kami dg hidayah dan istiqomah.. Luruskan lidah kami dg kebenaran dan hikmah.. Penuhi hati kami dg ilmu dan makrifat.. Bersihkanlah perut kami dari haram dan syubhat, Tahanlah tangan kami dari kezaliman dan pencurian.. Tundukkanlah pandangan kami dari kemaksiatan dan penghianatan.. Palingkanlah pendengaran kami dari ucapan yg sia-sia dan umpatan.. Karuniakanlah kepada ulama kami kezuhudan dan nasihat.. Pada para pelajar kesungguhan dan semangat.. Pada para pendengar kepatuhan dan kesadaran.. Pada kaum muslimin yg sakit,kesembuhan dan ketenangan.. Pada kaum muslimin yg meninggal,kasih sayang dan rahmat.. Pada orang-orang tua kami kehormatan dan ketentraman.. Pada para pemuda kembali (pada jalan Allah) dan taubah.. Pada para wanita rasa malu dan kesucian.. Pada orang-orang kaya rendah hati dan kemurahan.. Pada para pejuang kemengangan dan penaklukan.. Pada para tawanan kebebasan dan ketenangan.. Pada para pemimpin keadilan dan rasa sayang.. Pada seluruh rakyat kejujuran dan kebaikan akhlak.. Berkatilah pada jemaah haji dan para penziarah dalam bekal dan nafkah.. Sempurnakanlah haji dan umrah yang Engkau tetapkan bagi mereka.. dengan karunia dan rahmat-Mu. Wahai Yang Paling Pengasih dari semua yg mengasihi.