Tujuan utama pemberitaan Al-Kuran adalah untuk menceritakan kembali tentang pilihan yang telah diambil 'Hawariyyun' ketika dihadapkan pada suatu kondisi yang sangat sulit. Saat itu, 'Hawariyyun' telah diminta untuk menunjukkan komitmen iman dan kesetiaan di dalam merespon permintaan yang telah disampaikan oleh Isa as. Jawaban 'Hawariyyun' dalam Al-Kuran yang menyatakan:
...Para hawariyyun (sahabat-sahabat setia) menjawab: Kamilah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahawa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.
Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan-golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah). (QS. Ali 'Imran: 52-53)
Membuktikan bahwa Al-Kuran sebenarnya membantah tuduhan kitab-kitab Injil yang menyatakan bahwa murid-murid Yesus telah kabur pada saat Yesus memerlukan bantuan mereka.
Injil Meriwayatkan:
Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri. (Markus 14: 50)
Tapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi. Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri. (Matius 26: 56)
Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. (Yohanes 16: 32)
Sedangkan mengenai pengkhianatan Yudas Iskariot, kitab-kitab Injil meriwayatkan:
Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
Ia berkata:" Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh wang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. (Matius 26: 14-16)
Kata 'hawariyyun' dalam Al -Kuran sebenarnya tidak terkait dengan hal-hal yang bersifat materialistik (menerangkan pakaian atau latar sosial mereka), tapi untuk menjelaskan kembali tentang kepribadian mereka yang suci dan bersih dari segala tuduhan umat Yahudi dan Kristian. Kata 'Hawariyyun' yang berasal dari akar kata 'Huur' sebenarnya pernah disebut dalam Al-Kuran ketika menjelaskan tentang keindahan dari pasangan hidup manusia di surga seperti pada pernyataan firman Allah berikut :
Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari. (QS. ad-Dukhan: 54)
Bidadari-bidadari yang jelita,puteh bersih dipinggit dalam rumah. (QS. ar-Rahman: 72)
Kata 'Huur' pada ayat di atas sebenarnya tidak pernah ditujukan untuk menerangkan tentang uraian-uraian fisik dari pasangan hidup manusia di syurga. kata 'Huur' adalah penjelasan tentang sifat dan kondisi pasangan-pasangan hidup manusia di syurga yang sangat berbeda dari cara pandang serta pemahaman manusia tentang keindahan yang disediakan oleh Allah di dalamnya. Syurga adalah tempat yang disucikan Allah, maka segala makhluk yang ada di dalamnya adalah suci dalam erti yang sebenar.
...Para hawariyyun (sahabat-sahabat setia) menjawab: Kamilah penolong-penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahawa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.
Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan-golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah). (QS. Ali 'Imran: 52-53)
Membuktikan bahwa Al-Kuran sebenarnya membantah tuduhan kitab-kitab Injil yang menyatakan bahwa murid-murid Yesus telah kabur pada saat Yesus memerlukan bantuan mereka.
Injil Meriwayatkan:
Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri. (Markus 14: 50)
Tapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi. Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri. (Matius 26: 56)
Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. (Yohanes 16: 32)
Sedangkan mengenai pengkhianatan Yudas Iskariot, kitab-kitab Injil meriwayatkan:
Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
Ia berkata:" Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh wang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. (Matius 26: 14-16)
Kata 'hawariyyun' dalam Al -Kuran sebenarnya tidak terkait dengan hal-hal yang bersifat materialistik (menerangkan pakaian atau latar sosial mereka), tapi untuk menjelaskan kembali tentang kepribadian mereka yang suci dan bersih dari segala tuduhan umat Yahudi dan Kristian. Kata 'Hawariyyun' yang berasal dari akar kata 'Huur' sebenarnya pernah disebut dalam Al-Kuran ketika menjelaskan tentang keindahan dari pasangan hidup manusia di surga seperti pada pernyataan firman Allah berikut :
Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari. (QS. ad-Dukhan: 54)
Bidadari-bidadari yang jelita,puteh bersih dipinggit dalam rumah. (QS. ar-Rahman: 72)
Kata 'Huur' pada ayat di atas sebenarnya tidak pernah ditujukan untuk menerangkan tentang uraian-uraian fisik dari pasangan hidup manusia di syurga. kata 'Huur' adalah penjelasan tentang sifat dan kondisi pasangan-pasangan hidup manusia di syurga yang sangat berbeda dari cara pandang serta pemahaman manusia tentang keindahan yang disediakan oleh Allah di dalamnya. Syurga adalah tempat yang disucikan Allah, maka segala makhluk yang ada di dalamnya adalah suci dalam erti yang sebenar.